Sesuatu #5: Lorong-Lorong Kosong

Dalam pekatnya malam
Mimpi buruk...
Sebuah mimpi buruk berkunjung kesalah satu rumah
Ia datang dengan sayap daan jubah hitam
Ketika Angin lewat jendela meniup tubuhnya...
menyebarkan jeritan dan ketakutan yang luar biasa
ketika cahaya bulan menyusup kedalam ruang kamar
Bayangnya suram mengisyaratkan hal-hal terburuk yang pernah ada

Dalam pekatnya malam
Terjaga...
Ketika air-air jernih terlelap dalam kesunyian...
Mimpi-mimpi indah terbang ke atas
Terbang seperti bintang cahayannya
Terbang setelah memberi warna pada lorong-lorong kosong

Dalam pekatnya malam
Si Kain putih berharap...
Tak akan ada lagi yang mengisi lorong-lorong kosong dengan mimpi buruk

Sesuatu #4: Menatap Perjalanan

Beberapa waktu lalu...
Air mulai keruh
Tak luput warnapun bagian demi bagian terlihat kusam
Butiran-butiran kerikil...
Lumpur...
Lumut...
Semuanya menjadikan warna tersendiri dalam perjalanannya

Bersama alunan air...
Mencoba menghindari segala kemungkinan terburuk
Menghindari goresan demi goresan
Semua adalah alasan untuk menjadi kain yang putih
Namun biarlah...
Luka yang membekas menjadi cerita di perjalanan panjangnya

Sesuatu #3: Menemukan Arti

Tak ada yang tetap, semuanya berlalu seiring air mengalir
Hanya membawa pergi menjauh saja
Luka...
Yang dirasakan sang kain dalam setiap irama air
Duka...
Yang dialami sang kain dalam hening malam

Terasa jauh sudah air membawanya pergi hingga saat ini
Kering tak membekas
Tinggallah kerak yang ada disekelilingnya
Tak ada jalan untuknya jalan membawa pergi dari kekeringan ini
Anginpun tak mampu untuk membawanya terbang bersama debu.
Meskipun ia mencoba tuk meraihnya

Air matanya menetes...
Meringkuk dalam pekat dan sunyi malam
Air matanya terus membasahi
Tak terasa, begitu dalam kedukaan yang dirasa
Air matanya menggenangi dan terus menggenangi
Terbagun oleh riak air ia kembali berada dalam alunan
Alunan yang telah lama meninggalkannya.

Kekeringan kini telah terobati
Dan harapan kini telah terwujud
Bersama air ternyata ia dapat bersama
Air yang membawanya hingga sejauh ini
Memberikan makna dari hitam dan putih

Sesuatu #2: Langakah Berikutnya

Untuk sebuah kenangan...
Ketika kita melihat kebelakang yang ada hanyalah luka
Ketika mencoba memandang kearah air mengalir
kabut pekat menutupi langakah berikutnya

Kain putih kembali mengikuti arus
Meskipun kini tak lagi putih sebening surgawi
Namun dalam kegelapan malam...
Ketika aliran air surut...
Terdengar lirih isak tangis sang kain memecah keheningan
Ia mencoba untuk membersihkan diri
Mencoba untuk menjahit bagian yang hilang
Semuanya hanya untuk kembali pada suci

Sesuatu

Kain putih
Terbawa air mengalir...
Melewati celah demi celah yang menghalangi
Mengikuti riak air, mengalun begitu lembut
Terkadang juga tenggelam sesaat kembali lagi

Crackk....!
Tersangkut ketika akan mengikuti aliran jernih
Ranting tajam menembus bagian tepi
Namun ternyata aliran air semakin deras ketika matahari sudah tinggi
Merobek...
Meninggalkan beberapa bagian benang pada ranting
Kembali memasuki kehidupan sebagai selembar kain
Yang hanya mampu mengikutti aliran yang tak pasti

Saat Air keruh
Semuanya bercampur dari hitam dan merah
Tak mampu untuk menghindar dan hanya bisa menyapu
Memberikan bekas noda yang abadi
Meninggalakan kenangan untuk suatu saat nanti
Tentang apa yang telah di lewati

Dua Warna

Dua warna
Memberikan arti perbedaan yang jelas pada setiap garisnya
Memberikan maksud dari setiap titik titiknya
Memberikan harapan untuk perubahan
Setiap sudut berilah dua warna masing masingnya...
maka akan ada dua sisi yang berbeda

Dua warna
untuk sebuah kepribadian
untuk sebuah kebaikan dan kejahatan
antara ada dan tiada
lalu untuk cinta...
berilah dua warna untuk saling mengisi kekosongan

INDONESA APA INDONESIA

After and before

INDONESIA-KU

Ebiet G Ade

Dari jamannya akoe TK ('89-90) ampe sekarang masih ada aja tuh kaset (CAMELIA #2).
Tapi sekarang Mp3 dah menjamur jadi...... ya gitu dech.
Lagu-lagunya pas banet ama suasana hati, trus ga munafik, apa adanya, n bagi akoe Ebiet G Ade Lagune enak enak. Sumpah!......
Nama : Abdul Gafar Abdullah
Nick : Ebiet G Ade
Tempat / Tgl Lahir : 21 April 1955 Wonodadi, Banjarnegara,
Alamat Rumah : Kotak Pos 1090, Jakarta Kota
Alamat Kantor : Jalan Pinangsia Raya, Glodok Plaza, Blok Aw11A, Jakarta Barat

Gara-gara lalat bisa masuk Neraka atau Surga

Thariq bin Syihab menuturkan bahwa Rasulullah bersabda:
Ada seseorang masuk surga karena seekor lalat, dan ada seseorang masuk neraka karena seekor lalat pula." Para sahabat bertanya: "Bagaimana hal itu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab: "Ada dua orang berjalan melewati suatu kaum yang mempunyai berhala, yang mana tidak seorangpun melewati berhala itu sebelum mempersembahkan kepadanya suatu kurban. Ketika itu, berkatalah mereka kepada salah seorang dari kedua orang tersebut: "Persembahkan kurban kepadanya." Dia menjawab: "Aku tidak mempunyai sesuatu yang dapat kupersembahkan kepadanya." Merekapun berkata kepadanya lagi: "Persembahkan sekalipun seekor lalat." Lalu orang itu mempersembahkan seekor lalat dan merekapun memperkenankan dia untuk meneruskan perjalanannya, maka dia masuk neraka karenanya. Kemudian berkatalah mereka kepada seorang yang lain: "Persembahkan kurban kepadanya." Dia menjawab: "Aku tidak patut mempersembahkan sesuatu kurban kepada selain Allah 'Azza wa Jalla." Kemudian mereka memenggal lehernya. Karenanya, orang ini masuk surga." (H.R. Imam Ahmad)

Rosita

Biasanya aku melihatmu hanya lewat jendela mimpiku.
Sesaat aku melupakanmu.
Angin membawakan aromamu.
Ketika aku terjaga dalam gelapnya fana.
aromamu kembali pudar.
Aku mencarimu.
Aku berlari mencarinya.
Kau yang membuatku berani menatap matahari.
Untuk sebuah nama.
Dewiku yang jauh disana.
Rosita

Didi Kempot: Berharap Seperti Gesang

Penyanyi lagu-lagu campursari yang ngetop di Jawa Tengah, Didi Kempot (35), yang merintis kariernya dengan mengamen di bus-bus, bercerita tentang cita-citanya. "Saya ingin bikin lagu yang monumental, ya seperti Gesang dengan Bengawan Solo-nya. Sampai sekarang, saya masih mencari dan terus mencari, tetapi belum ketemu juga," ujar Didi Kempot alias Didi Prasetyo itu.

Lelaki berambut gondrong ini berhasil menggoyang Simpang Lima Semarang dalam acara Semarak Pelangi Indonesia dalam rangka ulang tahun Indosiar, Jumat (11/1) pekan lalu, dengan hitsnya Sewu Kutho. Meski lagu-lagunya populer di Jawa Tengah, Jawa Timur, sebagian Jawa Barat, bahkan sampai ke Suriname dan Belanda, ia mengaku belum puas jika cita-citanya tadi belum tercapai.

Didi Kempot mengaku sempat merasa bangga melihat remaja-remaja termasuk ABG (anak baru gede) menyukai campursari. "Anda mungkin tidak percaya, 75 persen penonton pertunjukan-pertunjukan saya adalah para ABG. Mereka sekarang tidak gengsi lagi menonton campursari," ujar Didi Kempot. Kempot sendiri merupakan kepanjangan dari Kelompok Penyanyi Trotoar.

Dari awal, ia sudah yakin jika campursari bakal mencapai masa jaya seperti sekarang. Pengalaman hidup di Suriname selama empat tahun membuatnya optimistis untuk tetap bertahan di jalur musik campursari. "Lha wong Suriname saja mau menerima campursari, masa orang kita malah menolaknya. Tidak mungkin," celetuk penyanyi yang lagu-lagunya kadang terasa kocak liriknya itu, seperti Cintaku Sekonyong-konyong Koder. (p08)

H.A.K (Hak Asasi Komputer)

Sebagai benda yang selalu digunakan oleh manusia modern pada umumnya
Komputer seharusnya juga punya hak asasi.
Awalnya diciptakan hanya dibuat untuk mengolah data teks dan angka-angka saja, namun lagi-lagi kemajuan teknologi yang mendorong sebuah PC untuk dapat juga digunakan sebagai perangkat multimedia, mulai dari memainkan musik, video, merekam suara, bermain game 3D, bahkan mengedit semua data multimedia untuk selanjutnya diolah kembali sesuai dengan kebutuhan kita. tapi yang terjadi?
1. Sebagau gudang gambar n' film bokep (termasuk aq).
2. Sebagai alat copy paste.
3. salah satu media penjualan barang gelap (internet).
4. overclocker mania yang menggenjot kemampuan komputer diluar batas.
5. live chat sex (YM)
6. Hacker
"klo komputer punya tangan, aku pasti lari dech. karena dia pasti mukulin aku."
hahahahahahhha......... ko' dove bgtz...