Khamis, Oktober 05, 2006

Bunga terakhir untuk Alyssa

Bagai bunga yang tercipta hanya untuk sebuah kematian.
Hitam, layu kembang mengalun, memberikan warna aura yang ditinggalkan
Hanya jejak putih pucat yang mampu aku pandang
Tak mampu membalas dan kosong

Dia didalam…
Yang akan pergi ke atas dituntun duri-duri patah yang ia pungut dari sang fana
Untuknya yang telah ada di dasar renungan tanpa akhir
Bersama alunan angin yang membawa helai-helai duka kami
Kau bangkitkan langit tuk sadarkan kami yang tertinggal

Suaramu yang masih memanggil tak mampu aku redam
Terus memanggil tuk katakan cinta terakhir
Yang tersapu angin dibawanya ke ujung senja
Kucari sisa sisa yang mungkin masih bias kutemukan
Namun kekosongan, gelap, dan sedih yang kan mampu aku dapat
Semuanya terlambat
Untuk sebuah nama
Alyssa…

Kelamnya jiwaku menjadikan aku terdiam tanpa nama dan hidup
Dan siapakah yang ada dalam mimpiku kini
Tak ada yang aku alunkan syair cinta setiap aku duduk termenung dalam gelapnya sunyi malam
Pucatnya malam membawa sisa-sisa aroma yang masih tersapu oleh angin malam
Bila tak mungkin untuk kutemui
Pasunglah aku dalam mimpi

Sebuah inspirasi dalam imajinasi

1 Comments:

Blogger unai said...

Ini juga blog yang bagussss, makasih sudah mampir ya, salam kenal

9:40 PG  

Catat Ulasan

<< Home